Searching...
Senin, 21 Juni 2010

Puisi - Air Mancur Itu Sangat Tidak Indah

Saat asap mengepul dimana-mana
Debu tidak tau arah berhamburan
Bising kegaduhan menggema di sepanjang batu datar beraspal
Kulaju kuda besi dengan roda yang sedikit oleng

Gelak tawa berbaur dalam indahnya kebersamaan
Rasa dihargai begitu tinggi menjulang
Tatkala banyolan garing mengudara ke alam bebas

Sejenak memandang ke tepian...
Silih berganti raut wajah berbeda berlalu lalang
Seperti biasa di tengah bisingnya jalanan

Tapi aku terperangah...
Akupun menggelengkan kepala
Astaghfirullah...

Melihat air mancur di atas berwarna kuning bening mengalir
membasahi bersama peluh si empunya
Di atas roda di bawah pintu
Tepat di bawah singgasana pemberi jasa tumpangan
Begitu banyak mata berlalu
Begitu banyak kuping merasakan indahnya suara yang mengalun begitu saja
Dari derasnya air mancur yang tiada tepat dipertontonkan

Jadi teringat cerita kawan
Dimana istana beroda empat dibuat basah
Oleh rajanya sendiri dari kalutnya fikir
Ah itu sudah biasa....


Kemarin aku liat supir angkot di setelah memarkir angkotnya secara sembarangan dan pipis di atas roda bawah joknya, wakakakakak. Jadi ingat cerita Echan dimana ada sopir metromini di Jakarta mengencingi busnya sendiri, ketawa lagi, hahaaa.

Dan pada hari itu juga seorang pengamen kecil pipis di perempatan lampu Merah (Tol Pasteur, Bandung) cuek tanpa dosa. Sesampai di Leuwipanjang melihat lagi pemandangan ada seorang bapak-bapak pipis di tiang, wkwkwkwkwk. Hari penuh dengan kejutan.



0 komentar:

 
Back to top!