Searching...
Minggu, 22 Agustus 2010

Sesuatu yang Saya Lupakan

Ironi memang ketika kita tinggal di suatu daerah namun kita minim wawasan tentang daerah tersebut. Seperti halnya saya, yang buta bahasa daerah yang sempat saya diami.

Saya tinggal di Kotapinang, Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara selama 3,5 tahun. Masyarakat di sana mayoritas adalah suku Batak yang mempunyai cirikhas bahasa berbeda dengan saya yang asli Jawa. Pada rentang waktu itu saya selalu memakai bahasa Indonesia dan kurang open dengan bahasa setempat. Walhasil, saya cuma sedikit mengerti ketika orang mengucapkan dan saya tidak bisa mengaplikasinnya secara langsung. Saya hanya bisa bilang, "Horas bah!!".

Selanjutnya adalah Kota Parahyangan, Bandung. Mendiami kota ini lebih dari 6 tahun saya masih mencla mencle kalo berbasa Sunda, meski masih Sunda yang kasar. Hmmm... sering mendapat tertawaan dari teman ketika saya memakai bahasa ini. Sampe sekarang pun masih belepotan kalo ngomong. Musti lebih sering lagi nih memakai bahasa Sunda.

Terakhir adalah parah. Kenapa saya katakan parah, karena saya lahir dan selama 16 tahun mendiami tanah Jawa di Jawa Tengah namun tidak bisa menggunakan Bahasa Krama dengan baik dan benar. Hal ini terlihat ketika saya berada di luar kampung saya, Pemalang.

Waktu ke Pekalongan misalnya, karena yang saya ajak bicara adalah orang lebih tua dari saya, maka saya mencoba memakai Bahasa Krama. Disana terlihat jelas bahwa kosakata saya sangat terbatas. Banyak istilah yang disebutkan saya tidak mengerti begitu pula ketika saya hendak menjawab atau menanyakan sesuatu yang akhirnya jadi campur bahasa Indonesia. Sungguh memalukan, "ngaku Jowo tapi ra iso Boso Jowo".

Ketika saya ke Jogja dan Magelang makin jelas keterbelakangan saya dalam penggunaan bahasa Krama. Keterlaluan!!!

0 komentar:

 
Back to top!