Searching...
Selasa, 18 Mei 2010

Cerita - Hak Konsumen Terabaikan

Malam itu Doni sengaja ke warnet dengan niat download aplikasi. Besar aplikasi tersebut sekitar 80-an MB. Dan warnet depan rumah itulah tempat dia nongkrong untuk mendapat barang tersebut. Doni duduk di depan komputer nomor 4 dan senangnya mulai membuka browser dan mendownload aplikasi. Berjalan 15 menit awal tidak ada masalah. Belum ada tanda-tanda keganjilan.

Di tempat lain warnet penuh dengan anak-anak yang sedang bermain game online. Menang, mereka teriak kegirangan. Kalah, semua binatang pada muncul satu-persatu. Puncaknya ketika koneksi melambat. Yaiyalah semua make game online.

Koneksi lambat, maen pun kacau. Entah berapa puluh kali binatang-binatang bermunculan dari bibir mereka. Tidak bisa dikontrol karena emosinya memuncak. Dan puncaknya adalah ketika semua mata tertuju ke Doni. Tatapan demi tatapan curiga itu seakan menginterogasi dan merumuskan, "Engkaulah biang keroknya". Doni yang merasa tidak bersalah santai saja menikmatinya. Browsing, chating dia jalani tanpa beban.

Salah seorang menuju operator membisikkan sesuatu lalu kembali ke mejanya. Operatorpun segera bergerak melakukan aksinya. Ini namanya saling sikut. Operator akhirnya memihak yang banyak.

Doni masih stay dan tenang di mejanya. Sampailah pada kondisi dimana Doni ingin marah namun ditahannya sambil menghela nafas. Mousenya bergerak-gerak sendiri dan menutup download-an dia yang masih setengah jalan. Ujungnya, komputernya merestart sendiri, weks. Kacau deh. Mata Doni menatap tajam ke arah operator. Dia segera menutup Billing dan bergegas ke operator. Bayar dan cabut.

Sampai di rumah giliran doni yang menggerutu, marah-marah, "Warnet kacau".


0 komentar:

 
Back to top!