Searching...
Sabtu, 15 Mei 2010

Hari Yang Membingungkan

Bangun tidak ada tanda-tanda aneh. Bahkan aku bisa bangun lebih pagi dari biasanya, eh aneh ding bisa bangun pagi-pagi buta, hehe. Dan dikarenakan temen yang jaga kantor lagi ijin selama 3 hari saya stay menggantikannya mengerjakan tugas pagi. Tugasnya antara lain adalah membersihkan kantor dan mencuci piring, weits piringi okeh nemen yo.

Selanjutnya seperti biasa stay di kantor. Ngeteh, baca koran sekalian nyari info lelang, cek komputer yang rusak dan online. Selain itu ada pekerjaan yang musti dihandle dimana ini merupakan salah satu tugas temenku yang ijin tadi. Membeli makanan buat karyan itulah tugas menjelang siang. Masih belum aneh.

Keanehan mulai terjadi di siang hari. Temen yang dari kemarin sudah janji mau bareng ke nikahan adik temen kantor tiba-tiba mengundurkan diri, weks. Lainnya juga tidak ada yang mau berangkat. Ada apa gerangan? Ah bae lah teu ngarti abdi teh.

Dan sayapun berangkat dengan rencana nanti di sana cuma nyalamin mantene terus balik. Dengan begitu saya bisa balik ke kantor dulu baru ke kampus. Walah di sana ditahan untuk tidak buru-buru pulang. Ya udah, ga usah balik ke kantor dan langsung ke kampus. Weks, ga bawa bekal alat tulis dan lain-lain.

Sampe di kampus ketemu temen. eh mereka lagi buka-buka materi kuliah. Ternyata hari ini ada kuis. Duh, mana belum pernah masuk pula mata kuliah ini. Akupun deket-deket temen sambil membaca catatannya. Walah isi kepalaku sudah bejibun susah buat nginget-inget yang dibaca. Pasrah lah.

Tuing-tuing...jadwal kuliah yang seyogyanya jam 5 sore dosennya indak kelihatan juga sampe maghrib. Yo wis solat se'....
Eh dosen tidak kunjung juga. Temen-temen pun inisiatif mencacat mahasiswa yang hadir dan menuju ke Rektorat. Sampe di sana ternyata si dosen tidak hadir karena sakit. Pertanyaannya adalah kenapa tidak ada konfirmasi sama sekali ke mahasiswa? Ah ga taulah.

Selepas itu ya mulih (pulang). Karena hujan dan tidak bawa jas hujan akhirnya saya menepei di emperan toko. Baru sejenak nongkrong eh ada seorang ibu jatuh pingsan di samping. Bersama warga sekitar kubantu ibu tersebut. Diambilkan oelh salah seorang warga minyak kayu putih dan dioleskan ke hidungnya. Tak lama beliaupun sadar. Kamipun bertanya kepada ibu tersebut. Dan katanya ibu itu mau ke Leuwipanjang mau naik Elef ke Garut tapi sudah kehabisan ongkos. Duh kasihan ibu, mana bawa anak kecil pula. Salah satu warga pun membantu memberikan uang untuk onkos ibu itu. Ternyata ibunya menolak. Tak lama ibu tersebut bangkit hendak pergi. Uang tadi ditinggalkannya. Aku ambil dan menyisipkannya ke tasnya. Setelah berjalan beberapa langkah ternyata Ibu tersebut mengeluarkan uang tersebut dan menjatuhkannya ke tanah. Salah satu warga mengambil uang dan mencoba memberikannya ke ibu tersebut. Dia menolak. Hendak diseberangkan juga menolak. Katanya mau minta tolong polisi, weks. Lebih anehnya lagi ibu tersebut malah naik angkot jurusan ke Ciroyom. Padahal kami sudah memberi tahu biarl ebih deket naik lewat Cicaheum aja. Dyan wuaneh tenan kae ibu'e.

Wis ah mulih wae....

0 komentar:

 
Back to top!