Judul itulah yang sebenarnya beberapa waktu lalu ingin saya tulis di sini dan baru sekarang bisa. Ini bermula ketika teman saya hendak menggunakan komputer kantor yang bisa saya pakai untuk testing pelamar programer. saya yang sudah meninggalkan komputer beberapa saat jadi heran karena temen saya mengurungkan niatnya tersebut. Ketika saya tanya, ternyata keyboardnya hurufnya pada ilang padahal saya juga sudah mengganti dengan kertas bertuliskan huruf yang diisolatip wara bening. Tetep aja ilang hurufnya.
Untuk temenku mungkin menjadi masalah karena mengetika masih harus melihat keybord. Bagi saya, melihat keyboad cuma sekali sekali saja. Dan kenapa saya tetap memakai keyboad yang seperti ini karena saya sudah nyaman baik untuk mengetik maupun untuk maen games, hehe (gara-gara maen game biasanya banyak keyboad pada rusak) tapi yang ini aman.
Nah, selanjutnya adalah keypad HP jadul saya yg udah ilang tulisanya karena udah usang. Kalo ini emang dari beli udah bodong gitu. Tapi saya enjoy aja memakainya karena alhamdulillah saya sudah hafal lokasi huruf dan angka-angkanya. Hanya saja karena tipe lama maka untuk menuliskan huruf kadang harus menunggu jeda agar tidak saling timpa hurufnya.
Dari pembahasan ini dapat kita petik pelajaran bahwa berjalanlah dengan hati. Meski jalan gelap jika mata hati kita masih hidup insya Allah kita masih bisa melihat dan berjalan dengan benar.
Cerita bapak guru agamaku ketika SMA yang masih kuingat dan semoga dapat ingat terus adalah Seasin asinnya air laut jika ikan itu hidup maka dia tidak akan ikut terasa asin. Nyambung ga sih, hahaha.
Ga usah serius-serius amat, ini cuma pandangan dari saya. Semoga bermanfaat.
Untuk foro HP jadul dan keyboard (cuma hurufnya yang pada ilang kal oangka masih utuh) insya Allah menyusul.
1 komentar:
Kapan ya saya bisa ngetik ga liat keyboard, padahal pegang pc udah hampir 10 tahun... jadi malu hihihi
Posting Komentar