Searching...
Sabtu, 11 Februari 2012

Si Katrok Kedatangan Tamu Jauh

Tiba-tiba sms dari nomor tidak dikenal mendarat di Handphone butut saya. Tanda-tanya adalah suasana yang pas untuk saya gambarkan setiap kali mendapat sms dari nomor baru. Ada tiga kemungkinan yang bisa kuterka-terka. Iklan ga penting, berasal dari sahabat yang berganti nomor atau mungkin dari orang yang mau berbagi rejeki, amin. Ternyata, jawaban jatuh pada kemungkinan kedua, sms dari sahabat yang berganti nomor. Jeng-jeng... Ternyata dari sahabat deket yang bermarkas di KL, Kuala Lumpur, Malaysia. "Mas, besok saya ke Jakarta dan Kamis ke Bandung", kira-kira seperti itulah isi smsnya.

Sedikit kaget karena biasanya temen saya itu mengabari jauh-jauh hari jika mau berkunjung ke Indonesia. Saya pun bisa bersiap diri. Ini? Yah sefleksibel mungkin lah.

Ini merupakan kunjungan kesekian kalinya dia ke Indonesia dan ketiga kalinya bertemu dengan saya. Pada pertemuan pertama, hanya diisi dengan berbincang di sebuah kafe kecil di sekitaran Simpang Dago, Bandung. Pertemuan kedua berlangsung hanya beberapa jam sebelum dia balik ke Malaysia di FX Plaza, Jakarta.

Mempertimbangkan pertemuan pertama dan kedua, saya berkeinginan pada pertemuan berikutnya minimal bisa jalan-jalan. Sayangnya, yang ketiga diluar perkiraan saya. Datang tiba-tiba karena memang hari kerja atau Rabu. Untungnya sahabat saya ini rencanya berada di Bandung selama 3 hari.

Yang menjadi masalah bukanlah datangnya yang tiba-tiba tapi karena anggapan diri saya yang terlalu katrok meski sudah lama di Bandung. Bagaimana tidak, saya tidak hafal tempat-tempat belanja, tidak tahu tempat-tempat yang asyik buat makan, tidak hafal nama-nama Factory Outlet dan nama-nama distro yang justru terkenal di kalangan pengunjung dari luar Bandung. Gamang lah pokoke.

****
Rabu sore, 1 Februari 2012 saya bersama teman lainnya sahabat saya tersebut di sebuah Galeri seni di Jl. Ganesha. Ternyata dia bersama adiknya. Jabat tangan dan mencoba ikut dalam obrolan, itulah yang saya lakukan. Tidak lama dari itu, saya lempar pertanyaan, "Mau nongkrong dimana nih?". Gubrak!! teman-teman saya lainnya juga sama. Tidak memiliki banyak referensi tempat nongkrong. Ya iyalah kami biasanya nongkrong di Taman Dago yang mana lokasi terbuka,haha. Setelah berdebat sambil mempertimbangkan menu dan harga makanan, akhirnya kami milih ke suatu tempat yang harga makannya masih merakyat, MXXXXXXXX. Saya tidak bergegas mengiyakannya. Jika biasanya teman-teman dari luar kota yang malah mengajak singgah kesana, kali ini kami yang rada berat untuk ke sana. Pasalnya, tempat tersebut ramai tapi kurang bersih. Saya sering sekali melihat sampah berserakan dimana-mana. Belum lagi tembok yang jorok banyak coretannya. Saya coba jelaskan kepada sahabat saya mengenai hal tersebut. Dan ternyata, "No problem, sekalian pengen coba menu yang ada". Okelah, berangkat. Kalo sudah kesana cuma satu yang menjadi kebiasaan. Pasti makannya tidak habis,hahaha. Kejunya seram banget menggunung. Ah, ketakutan saya yang sempat muncul hilang sudah seiring dengan obrolan kami yang seru. Tidak lagi menghiraukan lagi hal-hal yang sempat mengganggu sebelum kami berangkat ke tempat itu. Kami akhirnya bubar setelah waktu menunjukkan pukul 10.30 pm karena esoknya sahabat saya dan adiknya mau jalan-jalan lagi bersama keluarganya.


Bersambung ...



1 komentar:

Desa Jurangmangu mengatakan...

cerita yang menarik......

 
Back to top!