Searching...
Sabtu, 17 Oktober 2009

Mereka Hanya Pura-Pura

Pada hari Selasa tanggal 6 Oktober 2009 saya dan temen-temen komunitas SheilaGank Paris Van Java mengadakan bakti sosial Penggalangan Dana Korban Gempa Sumbar dan Sekitarnya di Perempatan bawah Fly Over Dago. Penggalangan dana itu sendiri merupakan yang ketiga kalinya setelah Sabtu dan Minggu.

Singkat cerita, pas kami mau mengawali kegiatan tersebut saya melihat seorang anak laki-laki dengan pakaian kumuh berdiri melihat-lihat tiang penyangga jalan layang. Tiang itu sendiri banyak kertas yang menempel. Saya lihat anak itu sehat-sehat saja.
Dan kami pun memulai kegiatan dengan mendekati setiap mobil dan motor sembari membawa kardus. Itu kami lakukan berulang-ulang setiap lampu merah. Nah, disela-sela kegiatan kami, pas lampu hijau saya melihat ke arah sebelah persis di deket lampu lalulintas (traffic light). Ternyata oh ternyata, anak yang saya lihat berdiri dekat tiang jalan layang itu kakinya ilang satu. Mustahal ini.

Saya akhirnya berbincang dengan teman saya dan menceritakan kalo anak itu tadi kakinya dua. Temen saya tidak percaya dan bilang, "Masa sih? mana mungkin". "Beneran, sumpah dah dapat pacar cakep", sanggah saya (rada lebay nih)

Akhirnya kamipun melanjutkan kegiatan penggalangan dana tersebut. Di waktu break lampu hijau saya mencuri-curi pandang ke arah anak tadi sembari mikir-mikir. Dan akhirnya saya mulai melihat kejanggalannya kian terasa dengan melihat (maaf) di bagian itunya dia bergeraknya rada aneh. Orang jawa bilang (Util...util...). Ga mungkin banget kalo itunya dia bergeraknya aneh seperti itu. Dan akhirnya rasa penasaran saya terjawab juga. Dihadapan kami semua, anak itu membuka celananya dan mengeluarkan kakinya yang dilipat dan dimasukkan ke dalam celana yang agak longgar. Dan akhirnya dia berdiri dan meninggalkan lokasi dimana dia berakting sebagai penyandang cacat, Naudzubillah. Saya hanya bisa mengelus dada....

***
Nah, di versi lainnya datang dari temenku yang masih satu komunitas dengan saya. Dia menceritakan tentang anak buntung satu akhirnya keesokan harinya menjadi seorang pengamen lengkap dengan dua kakinya. Geleng-geleng kepala saya.

Ya Allah berilah mereka pencerahan untuk lebih mensyukuri apa engkau karuniakan kepada mereka.


0 komentar:

 
Back to top!